Laporan Gulma : Penanaman Gulma


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
            Gulma adalah tumbuhan yang peranan fungsi serta manfaatnya belum sepenuhnya diketahui. Gulma digolongkan menjadi tiga yaitu rumput-rumputan (Grasses) contohnya seperti Echinochloa crus-galli, Imperata cylindrica, Axonopus compressus dan Cynodon dactylon. Gulma berdaun lebar (broad leaf), contohnya Chromolaena odorata, Ageratum conyzoides, dan Amaranthus spinosus. Dan gulma teki-tekian (sedges), contohnya Cyperus rotundus, Cyperus iria, Fimbristylis miliaceae, dan Cyperus difformis.
            Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat, dan kondisi yang tidak diinginkan manusia. Keberadaan gulma tidak dikehendaki karena gulma mempunyai daya kompetisi yang tinggi (ruang, air, udara, unsur hara) terhadap tanaman yang dibudidayakan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen tanaman budidaya (Sukman dan Yakub, 2002).
            Gulma juga mempunyai karakteristik, yaitu kecepatan tumbuhnya tinggi, berkembang biak lebih awal dan efisien, memiliki kemampuan menyesuaikan diri dan dapat hidup dalam lingkungan yang merugikan, serta menyebabkan kerusakan yang nyata pada densitas yang rendah.

1.2. Tujuan praktikum
            Tujuan praktikum adalah untuk mengetahui jenis gulma serta pertumbuhan gulma tersebut.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Gulma ialah tanaman yang tumbuhnya tidak diinginkan. Gulma di suatu tempat mungkin berguna sebagai bahan pangan, makanan ternak atau sebagai bahan obat-obatan. Dengan demikian, suatu spesies tumbuhan tidak dapat diklasifikasikan sebagai gulma pada semua kondisi. Namun demikian, banyak juga tumbuhan diklasifikasikan sebagai gulma dimanapun gulma itu berada karena gulma tersebut umum tumbuh secara teratur pada lahan tanaman budidaya (Sebayang, 2005).
            Gulma adalah tumbuhan pengganggu yang dinilai negatif apabila tumbuhan tersebut merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dan sebaliknya tumbuhan dikatakan memiliki nilai positif apabila mempunyai daya guna manusia. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh tidak sesuai dengan tempatnya dan tidak dikehendaki serta mempunyai nilai negatif (Moenandir, 1993).
            Keberadaan gulma juga menjadi salah satu faktor yang bisa menurunkan hasil tanaman. Gulma ialah tumbuhan yang ada pada suatu areal tanaman yang meng-ganggu tanaman utama dan tidak dikehendaki keberadaannya. Kehadiran gulma di antara tanaman budidaya dapat menyebabkan persaingan dalam mempere-butkan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh. Gulma menyerap hara dan air lebih cepat dibanding tanaman pokok. Tingkat persaingan antara tanaman dengan gulma bergantung pada curah hujan, varietas, kondisi tanah, kerapatan gulma, lamanya tanaman, pertumbuhan gulma, serta umur tanaman saat gulma mulai bersaing (Jatmiko et al., 2002).
            Gulma dapat menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang pertanian,gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan olehadanya kompetisi gulma dengan tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsurhara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat. Pertumbuhantanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil menurun. Besarnya penurunan hasil tanamantergantung pada varietas tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi dantindakan budidaya. Di Indonesia penurunan hasil akibat gulma diperkirakan mencapai 10-20%. Gulma juga dapat menurunkan kualitas hasil pertanian akibat tercampurnya biji-biji gulma dengan hasil panenpada saat panen maupun akibat tercampurnya biji-biji gulma sewaktu pengolahan hasil. Sebagaicontoh, biji gulma Ambrosia sp., Brassica sp.,dan Agrostemma githag bila tercampur sewaktupengolahan biji gandum akan menyebabkan bau dan rasa tepung tidak enak dan tidak disukai sehingga menyebabkan harga menurun (Byako, 2015).





BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan waktu
            Adapun praktikum “Penanaman gulma” dilakukan pada hari selasa, 6 Oktober 2015 pada pukul 14.00 WIB dan dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.

3.2. Alat dan bahan
       A. Alat
            - Cup aqua gelas
            - Kertas label
            - Tempat pembibitan

       B. Bahan
            - Benih gulma Amaranthus spinosus, Chloris barbata, Cyperus rotundus
               dan Cyperus iria.
            - Tanah, pasir dan kompos (1:1:1)

3.3. Cara kerja
  1. Media tanam di persiapkan : tanah, pasir dan kompos dicampurkan dengan perbandingan 1:1:1.
  2. Penanaman dilakukan ditempat pembibitan yang disediakan, dengan cara menyusun benih gulma di bak pembibitan secara teratur.
  3. Daun gulma setelah tumbuh sebanyak 5 daun, dipindah tanamkan ke dalam cup aqua gelas yang telah diberikan tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan (1:1:1).
  4. Perhitungan parameter : parameter yang dihitung berupa tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun. Dihitung pada 2 minggu setelah pindah tanam.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Gulma rumput-rumputan (Chloris barbata) 1 Minggu Setelah tanam.
No.
Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Daun (cm)
1
11,3
3
2
1,3
2
3
6,3
3
4
10,5
3
5
10,8
3
6
7,6
2
7
23,4
4
8
18,7
3
9
20,3
4
10
8,2
3
11
4
3
12
9
3
13
7,2
3
14
10,5
3
15
5
2

Tabel 2. Hasil Pengamatan Gulma rumput-rumputan (Chloris barbata) 2 Minggu Setelah tanam.
No.
Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Daun (cm)
1
22,6
4
2
2,8
2
3
12,6
4
4
21
5
5
20
5
6
15,4
3
7
11,8
3
8
9,4
3
9
10,8
3
10
18
4
11
6,2
3
12
18,2
4
13
17
3
14
23
4
15
13,3
3


Tabel 3. Hasil Pengamatan Gulma rumput-rumputan (Chloris barbata) 3 Minggu Setelah tanam.
No.
Tinggi Tanaman (cm)
Jumlah Daun (cm)
1
34
6
2
4,5
4
3
19
5
4
31,5
5
5
30,5
5
6
23
4
7
33
5
8
27
4
9
32
6
10
25,5
4
11
21,3
4
12
28
4
13
26,5
4
14
31,5
5
15
18
4


4.2. Pembahasan
            Chloris barbata adalah salah satu tanaman berumpun yang bersal dari Amerika tengah yang termasuk ke dalam famili Poaceae. Jenis rumput-rumputan ini tingginya hampir 90 cm. Rumput ini dikenal dengan rumput kembang goyang yang umurnya hampir mencapai tahunan. Selain dikatakan sebagai gulma, rumput ini sangat bermanfaat sebagai pencegah atau penghambat terjadinya erosi karena mempunyai akar yang menjerat ke dalam tanah dengan rapat. Jenis rumputan ini juga banyak dijumpai di lapangan dengan banyak ternak di sekitarnya.
            Sesuai dengan kriteria gulma yaitu pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, dalam praktikum didapatkan tinggi tanaman yang hampir mencapai 40 cm pada 3 minggu setelah tanam yaitu pada nomor 4 dan 14 dengan tinggi tanaman 31,5 cm. Mungkin di minggu selanjutnya tumbuhan ini akan bertambah tinggi 2 kali lipat dari tinggi sebelumnya. Pada pengamatan yang sudah dilakukan, dapat dipahami juga bahwa gulma dapat tumbuh di kondisi yang ekstrim seperti halnya di minggu 1 setelah tanam, teriknya matahari yang begitu panas sehingga tanah menjadi mengering tidak mempengaruhi rumputan ini terus tumbuh dan berkembang. Pada minggu ke 3 pula dengan kondisi cuaca yang minim akan cahaya dikarenakan mendung, chloris barbata juga tumbuh seperti biasanya walaupun tanah dalam keadaan yang sangat lembab. Maka dari itu gulma ini sangat berbahaya apabila hidup di sekitar tanaman budidaya karena dapat mempengaruhi persaingan-persaingan sehingga harus dilakukan penanggulangan secepatnya.





BAB V
KESIMPULAN

            Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang sudah dilakukan adalah :
  1. Gulma merupakan tumbuhan yang peranan, fungsi dan manfaatnya belum diketahui secara pasti.
  2. Gulma tergolong menjadi tiga yaitu, teki-tekian, berdaun lebar, dan rumput-rumputan.
  3. Benih gulma yang digunakan adalah Chloris barbata yaitu jenis rumput-rumputan yang berasal dari Amerika tengah.
  4. Dari hasil pengamatan, Chloris barbata memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi yaitu 2 kali lipat dari pengukuran yang telah dilakukan.
  5. Selain dikatakan sebagai tanaman pengganggu gulma juga banyak di manfaatkan di berbagai hal seperti pertanian dan herbal.


DAFTAR PUSTAKA
  
Byako. 2015. Pengertian Peranan Dan Manfaat Gulma Dalam Pertanian.             (https://www.scribd.com/doc/178592214/Pengertian-Peranan-Dan-Manfaat-Gulma-Dalam-Pertanian). Diakses pada tanggal 30 Oktober 2015.

Jatmiko, S.Y., Harsanti S., Sarwoto dan A.N. Ardiwinata. 2002. Apakah herbisida
            yang digunakan cukup aman? dalam J. Soejitno, I.J. Sasa, dan Hermanto
            (Ed.). Prosiding Seminar Nasional Membangun Sistem Produksi Tanaman
            Pangan Berwawasan Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan
            Tanaman Pangan. Bogor. (3):337-348.

Moenandir, j. 1993. Pengantar Ilmu dan Pengendalian Gulma. Fakultas Pertanian
            Universitas Brawijaya. Jakarta.

Sebayang, H. T., 2005. Gulma dan Pengendaliannya Pada Tanaman Padi. Unit
            Penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Sukman, Y dan Yakup. 1995. Alelopati Teknik Pengendaliannya. PT Raja
            Grasindo Persada. Jakarta.


Posting Komentar

1 Komentar